Di era modern seperti saat ini, Investasi telah menjadi lahan bisnis
baru yang menjanjikan. Di dunia yang semakin hari segala sesuatunya
semakin berkembang ini, investasi sudah menjadi hal yang dicari dan
dijalankan oleh banyak orang. Tak hanya uang yang bisa diinvestasikan,
saat ini emas, properti, apartemen, bahkan obligasi bisa dijadikan bahan
atau modal untuk investasi. Itu yang menyebabkan cakupan investasi
semakin hari semakin meluas.
Sebenarnya ada beberapa jenis atau
macam investasi. Dan sebagian orang hanya tahu tentang investasi dan
belum mengerti tentang investasi yang sebenarnya. Dalam berinvestasi,
secara umum ada dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset
finansial. Aset Riil merupakan aset yang memiliki wujud. Misalnya
yaitu tanah, emas, rumah, dan logam mulia yang lain. Berinvestasi di
aset riil merupakan hal yang umum dilakukan sedangkan Aset finansial
yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai
yang cukup tinggi. Pada umumnya aset finansial ini terdapat di dunia
perbankan dan juga di pasar modal. Di Indonesia dikenal dengan Bursa
Efek Indonesia. Beberapa contoh dari aset finansial misalnya instrumen
pasar uang, saham, reksa dana dan obligasi. Kedua aset ini sama-sama
bisa dipertimbangkan sebagai sarana investasi dalam rangka mencapai
tujuan keuangan yang Anda inginkan. Dalam berinvestasi, ada beberapa
yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan modal. Oleh
karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar aset-aset yang cocok
Anda pilih untuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan Anda.
Nah berikut ini adalah Jenis-Jenis dan Macam-Macam Bentuk investasi yang perlu Anda ketahui :
1.
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi
untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu
biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank
kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi
dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini
dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar
untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen
pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain
itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki
keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis
investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk
mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
2. Mata uang asing
Segala
macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan
investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia
menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar
tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia
mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
3. Properti
Investasi
dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti yaitu, menyewakan properti
tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang sewa atau menjual
properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
4. Barang-barang koleksi
Biasanya
barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin,
keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada
barang-barang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada
pihak lain yang suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang
kita tawari barang tersebut suka pada barang itu biasanya bisa membeli
dengan harga yang cukup tinggi.
5. Saham
Saham ialah
kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham di
suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut
mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh
sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual
kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih
harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita
membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, keuntungan
yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis yaitu capital gain dan
deviden.
6. Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling
diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari negara-negara G-7
(sebutan bagi tujuh negara yang memiliki perekonomian yang kuat,
seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis).
Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara
G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut, semakin
tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin
tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas
melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
7. Tabungan di bank
Dengan
menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu
yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan
biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang diinginkan.
8. Obligasi
Obligasi
atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan
ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir
sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga
obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito.
Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada
pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah
daripada ketika membelinya.
9. Deposito di bank
Deposito di
bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk
tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito
tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali
apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu
tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai
dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito
biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga tabungan. Selama
deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito tersebut tidak akan
terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.
Dalam
berinvestasi, selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga
membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor
keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia),
ketertiban hukum, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar