Senin, 02 November 2015

Sejarah Forex

Sejarah forex telah dimulai beberapa saat setelah uang dikenal sebagai alat pertukaran dan pembayaran transaksi yang sah, menggantikan sistem barter dalam dunia perdagangan.
Perdagangan yang meluas pada saat itu, yang tidak hanya terjadi didalam satu negara (lokal) namun juga secara global, menimbulkan masalah karena masing-masing mata uang tidak mempunyai nilai yang sama antara satu dengan lainnya.
Dengan perbedaan dan kebutuhan akan nilai tukar tersebut, menimbulkan terciptanya penetapan aturan permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang, sehingga terjadilah bursa pertukaran mata uang asing dengan standar yang telah ditetapkan.
Bila ditelusuri, transaksi Forex bermula dari perdagangan komoditas, seperti emas, beras dan lain-lain. Untuk transaksi mata uang sendiri seperti sekarang ini, pasar tersebut telah mengalami evolusi.
Secara garis besar, evolusi pasar Forex hingga pesat seperti sekarang ini dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
1. Periode standart Emas, 1880-1914
2. Periode masa perang dunia I, 1919-1939
3. Periode Bretton Woods, 1946-1971
4. Periode Nilai Tukar Mengambang, 1971- Sekarang.

Sejarah pertukaran/perdagangan mata uang dapat dikatakan setua uang itu sendiri dan baru mendapat perhatian yang serius oleh banyak negara pada dekade terakhir ini. Kalau di tinjau pada dekade standar emas (1880 – pecahnya PD I), pada masa tersebut uang dijamin oleh emas murni yang merupakan standar negara tersebut. Defisit neraca pembayaran akan ditutup dengan transfer emas, hingga mengakibatkan money supply menurun dan harga di luar negeri seakan naik, sehingga hal ini akan meningkatkan ekspor sampai defisit hilang, demikian sebaliknya. Dengan demikian, nilai mata uang relatif stabil.

Sampai PD I, standarisasi emas memungkinkan tercapainya tingkat koreksi yang tinggi terhadap neraca pembayaran. Tetapi, tidak demikian pada saat peperangan, kemungkinan besar karena tumbuhnya serikat-serikat perdagangan dan perusahaan-perusahaan besar, adanya jaminan upah dan harga sehingga tidak mudah menurunkan kecenderungan tersebut, yang berdampak berkurangnya lapangan pekerjaan. Karena membengkaknya pengangguran pada awal 1930-an, standarisasi emas tidak dipakai lagi.

Setelah perang dunia selesai dan depresi ekonomi dunia pada tahun 1930 – an, dunia menginginkan suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Sehingga Pada tanggal 22 Juli 1944, atas prakarsa dari Amerika Serikat, diadakan suatu konferensi Moneter Internasional yang dikenal dengan : “The Bretton Woods Conference“, yang dihadiri 44 negara. Usulan yang diajukan oleh delegasi Amerika Serikat (White Plan) menyusun rencana-rencana dasar yang disetujui.

Dalam konferensi tersebut, diciptakan suatu system pertukaran mata uang tetap yang disebut dengan “Fixed Exchange Rate System“, yang mempunyai beberapa persamaan dengan standar emas, dimana memuat ketentuan :

1. Tiap negara menetapkan nilai tukarnya terhadap mata uang USD;
2. Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas (USD 35/ounce);
3. Amerika akan menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi dari mata uang USD;
4. Perubahan nilai tukar mata uang terhadap USD tidak boleh melebihi 1%, bila terpaksa bisa sampai max 10%.

Sejak saat itu negara – negara di dunia serta Amerika mulai tumbuh dengan pesat dan dua tahun setelah konferensi tersebut, didirikan lembaga moneter internasional & Bank Dunia yang kita kenal saat ini dengan IMF (International Monetary Fund) dan Word Bank, untuk mengawasi system tersebut.

Kemudian perubahan terjadi di Amerika, Pada periode tahun 1960-an, defisit neraca pembayaran Amerika memaksa negara tersebut melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 18 billion karena Prancis menukarkan USD-nya dengan emas dan di lanjutkan pada periode tahun 1970-an, amerika kembali harus melepaskan cadangan emasnya sebesar USD 11 billion. Buruknya perekonomian Amerika pada waktu itu menyebabkan masyarakat dunia kurang percaya terhadap USD. Dan di negara yang memiliki mata uang yang kuat karena memiliki cadangan emas yang cukup seperti Swiss dan Jerman, mereka menukarkan USD-nya dengan mata uang mereka yaitu CHF dan MDK. Hal ini menyebabkan hutang jangka pendek yang hampir jatuh tempo di Amerika mencapai hampir dua kali cadangan emasnya.

Sistem Bretton Wood hanya mampu bertahan hampir mencapai 30 tahun, pada tanggal 15 Agustus 1971, Presiden Nixon mengumumkan perubahan system nilai tukar untuk USD dengan membiarkan nilai tukarnya mengambang (Floating Exchange Rate System), hal ini ditegaskan kembali dalam suatu konferensi di Washington pada tanggal 17-18 Desember 1971 (SMITHSONIAN CONFERENCE), dari sinilah lahirnya nilai kurs yang mengambang dan berlaku sampai dengan sekarang.

Setelah Presiden Nixon menetapkan nilai mengambang untuk mata uang USD, banyak negara yang memutuskan untuk mengambangkan nilai tukarnya, seperti : Jerman, Inggris, Belanda, bahkan Jepang dan tahun – tahun berikutnya banyak negara di dunia yang membiarkan nilai uangnya mengambang sesuai dengan mekanisme pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.
Saat ini, Pasar Valas/Forex dikendalikan oleh lembaga keuangan besar dan bank sentral dari negara ekonomi utama. Kegiatan oleh lembaga-lembaga bisa mengubah arah ekonomi secara keseluruhan. Bahkan, bank sentral sering digunakan untuk transaksi forex mencapai tujuan ekonomi tertentu dan memfasilitasi perdagangan luar negeri. Hal ini masih benar untuk sebagian besar kegiatan forex pasar oleh lembaga-lembaga dan pemerintah.

Tetapi secara garis besar, evolusi pasar Forex terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap Periode Nilai Tukar Tetap dan Periode Nilai Tukar Mengambang. Periode Standar Emas, Periode Masa Perang Dunia I dan Periode Bretton Woods adalah termasuk tahap Periode Nilai Tukar Tetap. Pada tahapan ini, transaksi Forex tidak menggairahkan karena perubahan nilai tukar hanya dapat terjadi pada jangkauan yang relatif sempit. Oleh karena nilai tukar telah ditetapkan oleh pemerintah negara (berdasarkan kesepakatan) dengan sejumlah nilai emas tertentu.

Setelah masa Bretton Woods-lah, setelah kegagalan dari periode Nilai Tukar tetap dalam mempertahankan kestabilan ekonomi, transaksi Forex mulai bergairah. Ini terjadi karena penilaian terhadap nilai tukar antar-negara diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Pasar yang akan menentukan apakah nilai tukar tersebut terlalu mahal (over-valued) atau terlalu murah (under-value).
Seiring waktu, pasar forex telah muncul sebagai pasar bagi investor individu juga. Para investor biasanya hanya tertarik untuk membuat keuntungan dari fluktuasi harga. Meskipun mulai sangat spekulatif dan tidak stabil, forex masih terus menjadi pasar yang paling diperdagangkan di dunia.forex trading sudah sangat mudah untuk dilakukan oleh siapapun dan dari manapun. Dengan modal komputer yang tersambung ke internet, siapapun bisa melakukan trsansaksi bisnis forex trading baik dari rumah, kantor, warnet, dan darimana saja asalkan memiliki koneksi internet.

Forex trading merupakan pasar terbesar di dunia diukur berdasarkan nilai total transaksinya. Dengan transaksi yang begitu besar setiap hari mencapai volume perharinya $4 triliun, hal ini tentu menawarkan keuntungan yang sangat besar pula serta merupakan salah satu kesempatan menarik untuk mendapatkan penghasilan berlimpah secara online.

Sudah banyak orang menjadikan forex ini sebagai sumber utama pendapatannya. Wajar saja karena forex adalah suatu bisnis yang sangat menjanjikan, asalkan diatur dan dikelola dengan jiwa yang tenang, dan sedikit pengetahuan untuk memahaminya.

Demikianlah sejarah singkat mengenai Sejarah Asal Usul Bisnis Forex, Mudah-mudahan dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda dalam dunia trading.

1 komentar: